Senin, 17 Desember 2012

Saudaraku ... Warga PAPUA



      Papua masih belum aman, belum tenang, belum damai. Perseteruan, sengketa, konflik hingga kekerasan fisik yang mengakibatkan timbulnya korban harta benda dan jiwa manusia, masih saja terjadi di sana. Warga suku-suku yang bertikai, pemilihan pemimpin di daerah yang menimbulkan bentrok berdarah, hingga kekerasan bersenjata berupa penembakan dan pembunuhan terhadap warga sipil maupun aparat keamanan masih kerap mewarnai hari-hari kehidupan masyarakat Papua.  
            Menyikapi situasi dan kondisi itu, akan sangat tepat bila sebagai sesama anak bangsa Indonesia, kami yang berada di tanah Jawa mengajak saudara sebangsa dan setanah air kami yang berada di Papua, untuk tidak mudah terpengaruh oleh ajakan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, yang hendak menciptakan masalah baru di Papua. Karena masalah-masalah yang ada di Papua adalah masalah dalam negeri kita sendiri.
Tentu kita tidak menginginkan pihak luar dari manapun datangnya untuk turut campur urusan dalam negeri kita. Dan kita juga telah bertekad untuk menyelesaikan semua masalah di Papua secara damai, adil dan bermartabat, yang kita yakini penyelesaian seperti itu akan diterima dan akan memuaskan semua pihak.
Saudara yang lahir, besar dan berkehidupan di Papua adalah saudara kami sendiri. Saudara-saudara semua adalah keluarga besar bangsa Indonesia. Sebagai sesama saudara, tidak mungkin kami bertindak tidak adil. Kalau di sana-sini pemerintah dan negara masih memiliki kekurangan dalam membuat aturan dan kesalahan menerapkan kebijakan, saya meyakini bahwa kekurangan seperti itu sesungguhnya juga terjadi di daerah lain, bukan hanya terjadi dan berlaku pada masyarakat Papua.
Saudaraku, kami tidak pernah berpikir dan berniat untuk mengeksploitasi kekayaan Provinsi Papua untuk kepentingan daerah-daerah lain. Kami menyadari betapa pentingnya kebersamaan. Kami ingin, kita bergerak maju bersama, semua suku, semua kelompok masyarakat, dan semua daerah di seluruh tanah air, dalam mengisi kemerdekaan yang telah didapat oleh para pejuang kita dengan darah dan air mata.
Mari kita semua tetap memegang teguh semangat Bhinneka Tunggal Ika. Kemajemukan yang telah menjadi semboyan bangsa kita sejak berabad-abad yang lalu dan masyarakat Papua dengan keunikan sosial budayanya, tetap mendapatkan tempat yang terhormat, baik dalam konstitusi maupun dalam perundang-undangan yang berlaku.
Manfaatkan Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP), Majelis Rakyat Papua (MRP), dan Dewan Adat (DA) Papua dengan benar dan maksimal untuk membantu  meng-gol-kan perjuangan masyarakat Papua menuju terciptanya damai, aman, adil, dan sejahtera di seluruh pelosok tanah Papua.