Tentara
Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) pimpinan Gen Goliath
Tabuni bertanggung jawab atas penembakan anggota TNI di Sinak dan Tingginambut,
Papua. TPN-OPM menegaskan mereka siap melawan TNI-Polri sampai Papua Merdeka.
Hal
itu disampaikan salah satu orang kepercayaan Gen Goliath Tabuni yang meminta namanya tidak disebutkan kepada
wartawan Suara Pembaruan, di Jayapura, Sabtu (23/2) pagi.
“Semua
penembakan terhadap anggota TNI-Polri di Puncak Jaya adalah murni dari TPN-OPM,
bukan OTK , GPL, CP, atau bukan kriminal bersenjata,” ujarnya.
Dijelaskan,
TPN-OPM mempunyai perhitungan bahwa mereka memiliki dan menguasai medan,
sehingga dalam kondisi apa pun siap menghadapi TNI-Polri.
“Berapa
pun banyaknya TNI-Polri yang kirim ke Papua, terutama di Pegunungan Tengah
Papua, TPN-OPM siap melayani mereka,” tegasnya.
TPN-OPM,
lanjutnya, juga tahu kelemahan anggota TNI/Polri yang datang ke Papua,
sekalipun TPN-OPM tidak memiliki senjata yang cukup. Saat ini TPN-OPM terus berjuang demi harga diri dan
mempertahankan jati diri bangsa Papua dan hak-hak dasarnya.
“TPN-OPM
meminta Pemerintah Indonesia menghentikan pengiriman pasukan dalam jumlah besar
dan segera membuka kembali ruang perundingan segitiga antara Indonesia, Papua,
dan PBB untuk membahas agenda referendum ulang bagi Bangsa Papua Barat,”
tegasnya.
Penjahat
Sementara
itu, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Christian Zebua berjanji menindak tegas
kelompok sipil bersenjata karena telah menembak delapan prajurit TNI dan empat
warga sipil.
Dijelaskan,
saat penembakan di Pos Tingginambut, anggota TNI diduga berhasil menembak salah
satu unsur pimpinan Goliath Tabuni.
Sedangkan
di Sinak tidak ada penembakan, karena saat pengadangan, anggota TNI tidak dilengkapi senjata,
sehingga terjadi banyak korban jiwa.
Dia
memperkirakan penyerangan dilakukan sekitar 30 orang dari kelompok sipil
bersenjata. Rata-rata para korban mengalami luka tembak dan bacok di bagian
tubuh.
Perbuatan
yang mereka lakukan, menurut Zebua, terlalu jahat, sehingga tidak perlu
dilakukan dialog. “Kelompok itu sebaiknya ditindak tegas sesuai aturan hukum
yang berlaku,” tegasnya.
(Sumber: http://www.beritasatu.com)