Belakangan, Organisasi Papua Merdeka (OPM)
terus menebarkan teror di wilayah Papua. Kelompok separatis itu selain
melakukan penembakan terhadap sejumlah fasilitas umum dan kendaraan, warga
sipil, juga aparat keamanan, TNI dan Polri.
Meskipun markas mereka di pegunungan Tanah
Hitam pernah dihancurkan dan berbagai dokumen rahasia kelompok ini sudah
dipegang aparat keamanan, mereka masih tetap nekad melakukan aksi secara
sporadis di berbagai daerah di Papua. Aksi tersebut meraka lakukan, tidak hanya
di daerah hutan dan pegunungan, namun juga di perkotaan atau di sekitar daerah
pemukiman penduduk, seperti pernah terjadi di Abepura, Jayapura.
Namun satu hal yang pasti bahwa wilayah
kedaulatan NKRI, mulai dari Sabang sampai Merauke adalah bagian yang tidak bisa
dipisahkan, bahkan dari dulu hingga sekarang. Sekaligus sejarah juga telah
mencatatnya bahwa ide-ide tentang Papua Merdeka adalah sesuatu hal yang tidak
akan mungkin terjadi dan terwujudkan.
TNI yang memberikan jaminan atas hal
tersebut. Selama ada TNI, maka Papua Merdeka, terlepas dari wilayah kedaulatan
Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak akan mungkin terjadi.
Berbagai peristiwa penembakan yang terjadi
di Kabupaten Puncak Jaya menurut aparat penegak hukum memang masih
dikategorikan dalam bentuk tindak pidana kriminal, sehingga yang bertindak
dalam melakukan penyelidikan adalah aparat kepolisian, dan TNI hanya sebatas
bersifat membantu (backup). Namun apabila Pemerintah sudah mengklasifikasi dan
menyatakannya sebagai separatis, maka TNI yang akan bergerak.
Mustahilnya Papua menjadi merdeka atau
sia-sianya pergerakan OPM ini juga pernah dilontarkan tokoh pendirinya sendiri
yakni Nicolaas Jouwe, yang mengatakan, Pulau Papua murni milik Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) dan tidak mungkin merdeka.
"Saya dan teman-teman sudah ke PBB
(Perserikatan Bangsa-Bangsa, Red) untuk memperjuangkan kemerdekaan Papua. Tapi,
mereka bilang kamu tidak mungkin merdeka. Kamu orang Indonesia. Kamu sudah merdeka
17 Agustus 1945. Jadi, merdeka apa lagi yang kamu cari. Itu jawaban dari
PBB," kata Nicolaas.
tidak lama lagi papua akan keluar dari negara indonesia...negara yang tidak tahu perikemanusiaan dan keadilan sebab itu indonesia jangANkaget ya.papua merdeka...
BalasHapustidak papua keluar dari negara boneka......
ok......
preeetttttttttttttttttttttttttttt,,,ha ha ha ha
Hapus