Papua masih belum aman, belum tenang, belum damai. Perseteruan, sengketa, konflik hingga kekerasan fisik yang mengakibatkan timbulnya korban harta benda dan jiwa manusia, masih saja terjadi di sana. Warga suku-suku yang bertikai, pemilihan pemimpin di daerah yang menimbulkan bentrok berdarah, hingga kekerasan bersenjata berupa penembakan dan pembunuhan terhadap warga sipil maupun aparat keamanan masih kerap mewarnai hari-hari kehidupan masyarakat Papua.
Menyikapi
situasi dan kondisi itu, akan sangat tepat bila sebagai sesama anak bangsa
Indonesia, kami yang berada di tanah Jawa mengajak saudara sebangsa dan setanah
air kami yang berada di Papua, untuk tidak mudah terpengaruh oleh ajakan
berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, yang hendak menciptakan
masalah baru di Papua. Karena masalah-masalah yang ada di Papua adalah masalah
dalam negeri kita sendiri.
Tentu kita tidak menginginkan pihak
luar dari manapun datangnya untuk turut campur urusan dalam negeri kita. Dan
kita juga telah bertekad untuk menyelesaikan semua masalah di Papua secara
damai, adil dan bermartabat, yang kita yakini penyelesaian seperti itu akan
diterima dan akan memuaskan semua pihak.
Saudara yang lahir, besar dan berkehidupan di Papua adalah
saudara kami sendiri. Saudara-saudara semua adalah keluarga besar bangsa Indonesia.
Sebagai sesama saudara, tidak mungkin kami bertindak tidak adil. Kalau di
sana-sini pemerintah dan negara masih memiliki kekurangan dalam membuat aturan
dan kesalahan menerapkan kebijakan, saya meyakini bahwa kekurangan seperti itu
sesungguhnya juga terjadi di daerah lain, bukan hanya terjadi dan berlaku pada
masyarakat Papua.
Saudaraku, kami tidak pernah
berpikir dan berniat untuk mengeksploitasi kekayaan Provinsi Papua untuk
kepentingan daerah-daerah lain. Kami menyadari betapa pentingnya kebersamaan.
Kami ingin, kita bergerak maju bersama, semua suku, semua kelompok masyarakat,
dan semua daerah di seluruh tanah air, dalam mengisi kemerdekaan yang telah
didapat oleh para pejuang kita dengan darah dan air mata.
Mari kita semua tetap memegang teguh
semangat Bhinneka Tunggal Ika. Kemajemukan yang telah menjadi semboyan bangsa
kita sejak berabad-abad yang lalu dan masyarakat Papua dengan keunikan sosial
budayanya, tetap mendapatkan tempat yang terhormat, baik dalam konstitusi
maupun dalam perundang-undangan yang berlaku.
Manfaatkan Dewan Perwakilan Rakyat
Papua (DPRP), Majelis Rakyat Papua (MRP), dan Dewan Adat (DA) Papua dengan
benar dan maksimal untuk membantu
meng-gol-kan perjuangan masyarakat Papua menuju terciptanya damai, aman,
adil, dan sejahtera di seluruh pelosok tanah Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar