Beberapa pengamat hubungan internasional pernah
mengatakan, bahwa keberadaan Amerika Serikat (AS) di Darwin, Australia, walau
sebenarnya adalah untuk membendung Cina, tetapi jika masalah Papua semakin
memanas, dan memperoleh pengakuan lembaga internasional sebagai sebuah negara
merdeka, maka pangkalan AS di Darwin akan menjadi pangkalan yang bersifat
multifungsi. Menurut mereka, AS akan mengerahkan pasukannya di Darwin guna
melindungi Papua, jika Indonesia nantinya menolak kemerdekaan Papua yang
disahkan PBB secara sepihak.
Bahkan ada yang menyatakan, apa yang
terjadi di Papua saat ini, jelas mengikuti skenario kemerdekaan Kosovo, yang
berhasil memerdekakan dirinya dengan bantuan lembaga internasional. Hal ini
terlihat dengan didaftarkannya kemerdekaan Papua Barat ke Perserikatan
Bangsa-Bangsa akhir Januari 2012 yang lalu. Jika asing melihat masalah Papua
sebagai sebuah isu internasional yang hangat, dan menganggap Indonesia tidak
peduli maka kesempatan Papua untuk merdeka akan semakin besar.
Apa yang diungkapkan oleh beberapa tokoh tersebut
tentu harus diartikan sebagai bagian dari kepedulian para akademisi di negeri
ini terhadap keutuhan NKRI.
Karena itu, sebagai bangsa kita perlu
waspadai. Pemerintah perlu didorong untuk lebih intens menangani persoalan
Papua. Dari pemberitaan media kita dapat mengikuti bahwa telah terjadi
peningkatan aktivitas politik kelompok-kelompok pendukung Papua merdeka.
Demikian juga aksi-aksi penyerangan dari sayap militer (TPN-OPM) tampak meningkat
secara signifikan.
Di samping itu, konflik Pemilukada juga
ikut melengkapi apa yang patut diduga sebagai ‘skenario Kosovo’ ini. Insiden
Tolikara Papua yang berlangsung dari 14-18 Februari 2012 lalu, telah jatuh
korban 11 orang meninggal dunia dan 201 orang yang mengalami luka berat maupun
ringan. Insiden ini mirip dengan konflik Pemilukada di Ilaga akhir Juli di
tahun sebelumnya (2011), dengan jumlah korban tewas mencapai 50 orang lebih.
Pesan yang bisa kita petik dari rangkaian
insiden di atas, kaitannya dengan analisis para pengamat, adalah: Jika kita
gagal menangani konflik Papua, maka pihak asing akan memenangkannya. Risiko
terburuk adalah Papua bisa saja lepas dari NKRI….!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar