Rabu, 04 Juli 2012

RISIKO TERBURUK DI PAPUA


Beberapa pengamat hubungan internasional pernah mengatakan, bahwa keberadaan Amerika Serikat (AS) di Darwin, Australia, walau sebenarnya adalah untuk membendung Cina, tetapi jika masalah Papua semakin memanas, dan memperoleh pengakuan lembaga internasional sebagai sebuah negara merdeka, maka pangkalan AS di Darwin akan menjadi pangkalan yang bersifat multifungsi. Menurut mereka, AS akan mengerahkan pasukannya di Darwin guna melindungi Papua, jika Indonesia nantinya menolak kemerdekaan Papua yang disahkan PBB secara sepihak.
        Bahkan ada yang menyatakan, apa yang terjadi di Papua saat ini, jelas mengikuti skenario kemerdekaan Kosovo, yang berhasil memerdekakan dirinya dengan bantuan lembaga internasional. Hal ini terlihat dengan didaftarkannya kemerdekaan Papua Barat ke Perserikatan Bangsa-Bangsa akhir Januari 2012 yang lalu. Jika asing melihat masalah Papua sebagai sebuah isu internasional yang hangat, dan menganggap Indonesia tidak peduli maka kesempatan Papua untuk merdeka akan semakin besar.
Apa yang diungkapkan oleh beberapa tokoh tersebut tentu harus diartikan sebagai bagian dari kepedulian para akademisi di negeri ini terhadap keutuhan NKRI.
Karena itu, sebagai bangsa kita perlu waspadai. Pemerintah perlu didorong untuk lebih intens menangani persoalan Papua. Dari pemberitaan media kita dapat mengikuti bahwa telah terjadi peningkatan aktivitas politik kelompok-kelompok pendukung Papua merdeka. Demikian juga aksi-aksi penyerangan dari sayap militer (TPN-OPM) tampak meningkat secara signifikan.
Di samping itu, konflik Pemilukada juga ikut melengkapi apa yang patut diduga sebagai ‘skenario Kosovo’ ini. Insiden Tolikara Papua yang berlangsung dari 14-18 Februari 2012 lalu, telah jatuh korban 11 orang meninggal dunia dan 201 orang yang mengalami luka berat maupun ringan. Insiden ini mirip dengan konflik Pemilukada di Ilaga akhir Juli di tahun sebelumnya (2011), dengan jumlah korban tewas mencapai 50 orang lebih.
Pesan yang bisa kita petik dari rangkaian insiden di atas, kaitannya dengan analisis para pengamat, adalah: Jika kita gagal menangani konflik Papua, maka pihak asing akan memenangkannya. Risiko terburuk adalah Papua bisa saja lepas dari NKRI….!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar