PT
Freeport Indonesia telah menerjunkan sejumlah tenaga ahli dan peralatan kelas
dunia untuk mencari 23 pekerja yangbelum ditemukan akibat tertimbun sebagian
terowongan di area pelatihan Big Gossan, Papua.
"Kami
sudah mengerahkan sejumlah ahli beserta perlengkapan berkelas dunia agar dapat
menyelesaikan penyelamatan ini secepat mungkin," kata Kepala Teknik
Tambang PT Freeport Indonesia Nurhadi Sabirin yang mengepalai para tim
penyelamat dalam keterangan tertulisnya, Sabtu lalu (18/5/2013).
Dia
menjelaskan, insiden runtuhnya bebatuan ini berasal dari bagian atas fasilitas
dan masih terus berjatuhan, mengakibatkan semakin lambatnya proses penyelamatan
untuk dapat mencapai para pekerja yang terperangkap.
Perseroan
terus berupaya 24 jam tanpa henti dengan cepat dan aman hingga dapat
menyelamatkan jiwa mereka. Namun semakin banyak waktu yang dibutuhkan dapat
memperkecil kemungkinan adanya pekerja yang selamat.
"Kami
minta dukungan semua pihak dan doanya untuk rekan-rekan kerja kita beserta
keluarganya," kata Nurhadi.
Sementara
itu, Presiden Direktur PTFI Rozik B. Soetjipto menuturkan, ketika upaya
penyelamatan dan pemulihan telah selesai, PTFI akan melakukan investigasi
menyeluruh untuk mengungkap penyebab dari tragedi tersebut.
Perseroan
bahkan akan menyiapkan bantuan tenaga ahli internasional dan melibatkan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk melakukan investigasi. Rozik
memastikan pihaknya tidak akan berhenti hingga kami menemukan penyebab dari
tragedi ini.
"Kami
akan menempuh segala langkah yang memungkinkan untuk memastikan hal seperti ini
tidak akan terulang kembali. Keselamatan merupakan prioritas utama kami dan
para pekerja adalah aset terpenting bagi kami," jelas dia.
Sekadar
informasi, dari 38 pekerja Freeport yang terjebak, sekitar 10 orang selamat,
lima orang meninggal dunia, dan masih belum ditemukan 23 orang.
Lima
orang pekerja yang telah diterbangkan ke Jakarta untuk mendapatkan perawatan
medis telah dilaporkan dalam kondisi stabil dan semakin membaik.
Dari
kelima pekerja yang sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit Tembagapura,
tiga dari mereka telah dinyatakan pulih hingga dapat dipulangkan besok,
sementara satu orang dari mereka harus tetap menjalani perawatan lebih lanjut.